Naskah Drama Untuk 8 Orang Pemain Tentang Persahabatan Dalam Keberagaman
Weekly 0.5 weekly 0.5.
Merupakan salah satu naskah drama yang sangat efektif digunakan untuk durasi yang panjang. Contoh naskah drama untuk 8 orang lebih mementingkan percakapan tokoh yang diperankan dan alur yang tidak terduga serta setting yang tidak bisa dilakukan di satu tempat saja. Untuk 8 orang memberikan sebuah inspirasi bagi kalangan masyarakat yang Akan menggunakan naskah drama untuk pementasan dengan jangka waktu yang lama dan konflik yang unik dan berbeda. Jangan lewatkan: Berikut ini ada contoh naskah drama untuk 8 orang yang menceritakan tetang kisah 7 orang anak manusia yang mencari seorang guru untuk dijadikan panutan dan diteladani. Banyak perjuangan, halangan, rintangan yang datang ketika mereka mencari satu guru yang pas dan mantap.
Banyak pula beberapa guru yang menyakiti mereka. Bagaimana ceritanya? Tema: Persahabatan dan Kehidupan Alur: pendek Karakter: - Ali: Ramah dan pendiam - Budi: Ramah dan cerewet - Sofi: Pemarah - Husen: Tegas, berani dan cerdas - Yoyok: Cerewet dan pintar - Feri: Penakut - Anas: Sombong dan belagak - Agus: Sombong dan berani Ali dan keenam sahabatnya adalah remaja lulusan pondok pesantren yang ingin mencari sejatinya hidup. Setelah lulus dari pesantren mereka rela untuk berkelana hanya untuk mencari soorang guru sejati yang menuntun mereka menuju jalan kebenaran dan mengerti arti sebuah kehidupan. Naskah Drama Di rumah Ali ketujuh remaja ini berkumpul dengan membicarakan tentang rencananya untuk pergi berkelana. Ali: Bagaimana dengan kalian, dapat persetujuan orang tua atau tidak?
Sofi: Aku sih, ambil jalan pintas saja Li dengan berbohong pada Ibuku. Ini jenis bohong yang baik karena aku berniat untuk merubah hidup dan mencari sebuah kehidupan yang benar-benar ada. Budi: Aku diijinkan karena orang tuaku dulu pernah mondok sampai puluhan tahun terutama Bapakku yang mondok sejak kecil.
Husen: Aku jujur saja tentang tujuanku berkelana. Ayahku menasehati untuk berhati-hati dalam mencari seorang guru dan jangan sampai menimbulkan hal-hal negatif. Ayahku dulunya seorang pendekar. Ya pasti boleh. Kalau ibuku menuruti apa kata ayahku.
Yoyok: Aku boleh anak bebas. Feri: Aku juag Sama Li Anas: Aku ikut saja. Orang tuaku sudah tidak peduli lagi. Agus: Aku sudah mendapatkan persetujuan. Dengan tekad yang kuat mereka bertujuh memulai berkelana dengan berjalan kaki dari daerah satu ke daerah lainnya. Tiba-tiba di sutau daerah bernama Bone mendapatkan guru, namun Husen: Romo, apakah ajaran Romo ini benar sesuai dengan syariat Islam?
Budi: Bicara yang sejujurnya saja rRomo jangan sampai menjebak kita! (geramnya) Ali: Tolong dijelaskan romo, jangan sampai kita berguru pada Romo tidak ada manfaatnya.
Guru Pertama yang ditemui sia-sia. Pria yang berprofesi dukun santet dan teluh ini hanya menyakiti Feri dan Yoyok yang masih lemah tenaga dalam dibandingkan yang lain. Terpaksa Ali dan kawan-kawan harus merawatnya sampai sembuh. Setiba mendpatakan guru yang kedua, tiba-tiba Sofi: Kamu yakin ini guru terbaik kita Al? Ali: Kita jalankan dulu ilmu dan pengajarannya. Feri: Jangan sampai terjebak dua kali, aku yang kena lagi (mengeluh).
Anas: Namanya saja mencari bagaimana lagi?! Agus: Iya kamu ini aneh saja Sof. Guru kedua yang mereka temukan hanya sebagai orang biasa. 7 remaja tersebut hanya dimanfaatkan tenaganya untuk mengplah lahan dan mengurusi semua tugas rumha. Hanya sia-sia 3 bulan mereka di tempat itu.
Tidak dapat apa-apa. Yoyok: Kita pulang saja, sudah banyak kejadian aneh yang kita alami tapi mana gurunya? Husen: Kita tidak boleh putus asa. Aku yakin sebentar lagi kita menemukan guru sejati.
Agus: Aku suka gayamu Sen. Sembari berbincang dan bercanda, tiba-tiba di tengah jalan mereka menemukan orang tua yang jatuh di tengah jalan dan meminta pertolongan. Segera mereka mendekatinya. Feri: Kakek tidak apa-apakan? Anas: Kek, kalau mau jalan sama anaknya saja jangan sendirian, berbahaya! Aplikasi pembukuan toko menggunakan di.
Husen: Rumahnya mana Kek? Tiba-tiba Kakek tersebut tersenyum dan menunjukkan rumahnya dengan jari telujuknya. Hanya di seberang ajlan.
7 orang remaja ini berkunjung di rumah Kakek. Seorang kakek yang bisu namun memiliki muka yang ceria. Ketika masuk di rumahnya mereka takjub dan Ali: Ini buku kakek semua?
(Kakek hanya mengangguk dan tersenyum). Budi: Kakek beli di mana sebanyak ini? (Yoyok, Anas dan Agus melihat dan membuka setiap buku yang ada di kamar Kakek ini. Buku yang tertata rapi) Husen: Ada buku yang sangat bermanfaat kek? (Ini mungkin gurunya, batin Husen). Tiba-tiba Kakek tersebut mengambilkan buku berwarna kuning yang hanya berisi beberapa lembar saja dan diberikan kepada Anas bukan Husen yang memintanya. Anas: Ini apa Kek?